Di tengah kenaikan pesat dari industri kecerdasan buatan (AI), sebuah startup asal China, DeepSeek, telah muncul sebagai pesaing yang mengejutkan. Diluncurkan pada Desember 2024, DeepSeek memperkenalkan model bahasa besar sumber terbuka yang gratis, menantang dominasi Nvidia di sektor AI. Artikel ini akan menjelajahi bagaimana inovasi ini mempengaruhi harga saham Nvidia dan apa yang ini berarti untuk masa depan industri.

DeepSeek dan Model Bisnisnya

DeepSeek telah berhasil membangun model AI yang efektif dengan biaya yang jauh lebih rendah dari kompetitornya. Model terbaru mereka, DeepSeek-R1, dilaporkan memiliki performa yang setara atau bahkan unggul dibandingkan dengan model terbaik dari OpenAI dan Meta, menggunakan chip Nvidia H800 yang lebih murah dan terbatas oleh pembatasan ekspor AS. DeepSeek mengklaim bahwa mereka hanya membutuhkan sekitar $5,58 juta untuk melatih model V3 mereka, jauh di bawah angka ratusan juta atau bahkan miliaran yang biasanya dihabiskan oleh perusahaan AI besar di AS.[](https://www.forbes.com/sites/petercohan/2025/01/26/nvidia-stock-may-fall-as-deepseeks-amazing-ai-model-disrupts-openai/)

Penurunan Saham Nvidia

Pada 27 Januari 2025, saham Nvidia mengalami penurunan signifikan, turun hingga 11,8% dalam perdagangan pra-pasar, yang mengancam kerugian lebih dari $500 miliar dari kapitalisasi pasar mereka. Ini adalah reaksi langsung dari kekhawatiran bahwa DeepSeek bisa mengurangi permintaan untuk chip Nvidia yang mahal. Ada juga kekhawatiran bahwa model AI yang efisien dan murah dari DeepSeek bisa membuat perusahaan lain mengurangi ketergantungan mereka pada infrastruktur hardware Nvidia yang mahal.[](https://www.cnbc.com/2025/01/27/nvidia-falls-10percent-in-premarket-trading-as-chinas-deepseek-triggers-global-tech-sell-off.html)[](https://money.kompas.com/read/2025/01/27/201055726/tersengat-sentimen-deepseek-saham-nvidia-anjlok-12-persen-pada-perdagangan?page=all)

Efisiensi vs. Permintaan Hardware

Meskipun DeepSeek menggunakan chip Nvidia, strategi mereka untuk mengoptimalkan penggunaan dengan biaya lebih rendah menunjukkan bahwa efisiensi software bisa menjadi faktor penting dalam pengembangan AI. Ini bisa berarti bahwa perusahaan tidak perlu lagi membeli jumlah besar chip Nvidia yang paling baru dan canggih untuk mendapatkan performa AI yang diinginkan. Analis menyebutkan bahwa ini adalah tanda bahwa permintaan untuk produk high-end Nvidia mungkin akan menurun di masa depan, mempengaruhi pendapatan mereka.[](https://www.reuters.com/technology/artificial-intelligence/what-is-deepseek-why-is-it-disrupting-ai-sector-2025-01-27/)

Reaksi Pasar dan Sentimen Investor

Reaksi pasar terhadap kemunculan DeepSeek tidak hanya terkait dengan Nvidia tetapi juga mempengaruhi seluruh sektor teknologi. Indeks Nasdaq 100 jatuh sekitar 3%, menunjukkan kekhawatiran yang lebih luas mengenai dominasi AI Amerika dan kemungkinan perubahan dalam dinamika persaingan. Sentimen investor jelas dipengaruhi oleh kemampuan DeepSeek untuk menawarkan solusi AI yang efektif dengan biaya lebih rendah, menciptakan keraguan tentang masa depan investasi dalam teknologi AI berbiaya tinggi.[](https://markets.businessinsider.com/news/stocks/nvidia-tech-stocks-deepseek-ai-race-nasdaq-2025-1)

Kesimpulan

Meskipun Nvidia masih dianggap sebagai pemimpin dalam pengembangan chip untuk AI, DeepSeek telah menunjukkan bahwa inovasi di sisi software bisa mengubah aturan permainan. Penurunan harga saham Nvidia baru-baru ini mencerminkan kekhawatiran bahwa model bisnis mereka, yang sangat bergantung pada penjualan chip high-end, mungkin perlu beradaptasi. Namun, ini juga bisa menjadi kesempatan bagi Nvidia untuk mempercepat inovasi mereka sendiri, baik di hardware maupun software. Masa depan akan menunjukkan bagaimana Nvidia dan pesaingnya menavigasi lanskap AI yang semakin kompetitif ini.

Referensi:
– Data dan fakta diambil dari berbagai sumber web dan post di X yang relevan, sebagaimana dikutip dalam artikel ini.