Ik Spreek Eeen Beetje Nederlands

Sebuah pengakuan

Semakin bertambah umur daya ingat makin lemah

Sangat bermasalah ketika bertemu rekan baru dan bertemu lagi di kemudian hari, ia menyapa saya dan saya lupa namanya. Agar tidak malu, saya tidak sapa namanya tentunya. Terus berusaha keras mengingat namanya, namun tetap saja tidak ingat.

Semakin sering bertemu orang baru, semakin banyak yang saya lupa namanya.

Semakin besar pula rasa salah di hati.

Semakin sadar bahwa saya tak lagi muda dengan ingatan yang melekat bak perangko.

Saya pun mencari cara untuk menjaga daya ingat, dengan melatihnya.

Belajar bahasa memaksa saya mengingat sesuatu.

Tapi, bahasa apa yang menarik saya pelajari?

Jepang susah tulisannya

China sama

Korea meski lagi ngehits, saya tidak demen Korea.

Jerman? boleh juga

Belanda? Saya pernah tinggal di sini dan sepertinya banyak kata-kata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari ini. Terus keluarga saya juga di belanda.

Ya sudah saya putuskan belajar bahasa Belanda saja.

Saya download aplikasi Duolingo dan mulai belajar bahasa Belanda.

So far cukup menyenangkan.

Banyak kata-kata dalam Bahasa Belanda yang mirip dengan bahasa Inggris dan bahasa Indonesia.

Ditambah lagi, aplikasi Duolingo fiturnya memudahkan saya untuk mengingat kata-kata.

Lumayan lah sejauh ini sudah ada sedikit kemajuan.

Ik kpreek een beetje Nederlands

 

Kembali

Saya akui bahwa saya bodoh.

Server lama tempat saya naro database blog saya ini rusak, dan semua datanya hilang.

10 tahun jejak digital yang saya buat menghilang ditelan rimba maya. Hanya sedikit yang tersisa di Waybackmachine.

Cukup lama saya vakum tidak mengurus apalagi mengisi rumah digital saya ini.

Mumpung lagi sempat, saya bangkitkan energi untuk mengelola kembali blog ini.

Jejak digital perlu saya torehkan, sebelum orang lain menorehkannya yang kadang isinya tak sesuai keinginan.